Powered By Blogger

Kamis, 05 Januari 2012

MAKALAH
ENERGI LISTRIK DALAM FISIKA DAN AL-QURAN
I. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sangat pesat. Kemajuan tersebuti tidak lepas dari peran agama Islam terutama beberapa abad lalu (lebih kurang enam abad yang lalu). Dimana pada masa itu perkembangan Islam sangatlah pesat baik dalam bidang ilmu agama maupun dalam bidang ilmu umum.
Namun dalam perkembangannya, kemajuan Islam ternyata menimbulkan rasa iri orang-orang Eropa. Mereka tidak senang dengan kemajuan yang dicapai oleh agam Islam. Oleh Karen itu mereka berupaya untuk mengambil alih kejayaan tersebut dari tangan orang Islam.Sungguh banyak penemuan-penemuan Islam yang telah diambil alih oleh bangsa Barat. Diantaranya yaitu listrik yang pada zaman sakarang ini sangat berguna bagi keberlangsungan hidup manusia.
Listrik dalam era globalisasi sekarang ini memegang peran yang sangat vital. Hampir sebagian besar denyut kehidupan ini ditopang oleh energi listrik, yang mana listrik adalah salah satu jenis energy yang paling mudah dikonversi ke bentuk lannya. Tidak terkecuali di negara kita, Indonesia. Namun sumber listrik di negara kita dan juga negara lainnya masih mengandalkan dari sumber yang tidak terbaharui yaitu minyak bumi dan batu baru.
Maka dalam makalah ini akan dibahas tentang gambaran bahwa kitab suci umat Islam yaitu Al-Quran itu mencakup segala aspek kehidupan manusia yang sangatlah luas termasuk di dalamnya yaitu listrik yang pada saat ini diperlukan dalam rangka pengembngan industri.

II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Sejarah Energi?
B. Bagaimana Listrik Dalam Fisika?
C. Adakah Ayat-Ayat Al-Quran yang Menerangkan Tentang Listrik?
D. Bagaimanakah Keterpaduan Listrik dalam Fisika dan Al-Qur’an?


III. PEMBAHASAN
A. Sejarah Energi
Pengertian energi secara umum diartikan sebagai segala macam bentuk tenaga yang diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu, sejak awal mula adanya manusia dimuka bumi ini manusia telah mengenal energi. Energi manusia yang dikenal pada awal sejarah kehidupan manusia adalah energi non teknis, yaitu energi yang berasal dari hewan seperti sapi dan kuda yang digunakan sebagai alat angkut dan pemutar mesin giling dan pemutar kincir air yang sampai saat ini juga masih digunakan di beberapa Negara Timur Tengah termasuk pula India dan Pakistan. Ciri Negara yang telah maju adalah lebih banyak menggunakan energi teknis, yaitu energi yang berasal dari bahan bakar fosil, energi dari panas bumi, energi dari tenaga potensial air terjun dan energi lain-lainnya.
Menurut para ahli sejarah energi, kayu sudah sejak zaman pra sejarah digunakan sebagai sumber energi untuk memasak dan pemanasan. Energi alterlatif lain yang dikenal pada waktu ini adalah energi angin. Energi angin ini terutama digunakan untuk pengangkutan di laut atau di danau sabagai tenaga pendorong perahu layar. Pada perkembangan lebih lanjut, energi angin dimanfaatkan untuk menjalankan kipas kincir angin.
Energi alternatif lainnya yang mulai dikenal manusia pada zaman dulu adalah energi air. Pada perkembangan yang lebih maju, energi potensial air digunakan untuk menggerakkan turbin yang terpasang pada generator listrik yang menghasilkan tenaga listrik. Pemanfaatan air sebagai penghasil tenaga listrik banyak dijumpai di berbagai Negara maju yang dikenal dengan Pusat (Pembangkit) Listrik Tenaga Air (PLTA).
Pemakaian batu bara oleh manusia baru dikenal pada sekitar abad ke 13. Pada mulanya batubara hanya dimanfaatkan untuk pemanasan dan memasak saja sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat itu. Setelah manusia menemukan mesin uap pada abad ke 18, pemakaian batubara makin meluas sebagai energi penggerak mesin-mesin dan pengecoran logam serta energi untuk alat angkut seperti kereta api dan kapal laut yang memanfaatkan kerja mesin uap. Batubara sebagai bahan bakar penghasil tenaga listrik dimulai pada abad ke 19.
Setelah batubara, pada abad ke 19 manusia mulai mengenal energi minyak bumi. Pada awalnya minyak bumi hanya digunakan untuk penerangan dan pemanasan saja. Pada awal abad ke 20, manusia mendapatkan bahan bakar baru berupa energi dari gas bumi yang gas buangan hasil pembakarannya jauh lebih bersih daripada pembakaran minyak bumi. Gas bumi pada mulanya hanya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik akan tetapi pada saat ini telah berkembang lebih jauh lagi menjadi sumber energi untuk pemanasan dan energi rumah tangga (untuk memasak). Pada pertengahan abad ke 20, manusia memanfaatkan energi baru yaitu energi nuklir. Yang dapat menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah yang sangat besar.

B. Listrik Dalam Fisika
Listrik tidak asing bagi kehidupan kita. Di rumah, di kantor, dan di pabrik-pabrik, listrik digunakan untuk berbagai macam keperluan. Berbagai macam alat mulai dari alat-alat rumah tangga sampai mesin-mesin industri, digerakkan dengan menggunakan tenaga listrik. Kita tidak dapat melihat listrik tetapi kita dapat memperhatikan efek dan gejala yang ditimbulkannya. Ledakan petir di udara merupakan salah satu contoh nyata akan adanya listrik.
Ketika kita menyalakan sebuah lampu pijar, kita menghubungkan filamen kawat dalam bola lampu ke suatu beda potensial yang menyebabkan muatan listrik mengalir pada kawat, seperti beda tekanan dalam pipa air yang menyebabkan air mengalir malalui pipa. Aliran muatan listriklah yang merupakan suatu arus listrik yang dapat menjalankan kasemuanya. Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luas penampang lintang. Dalam buku lain juga disebutkan pengertian arus listrik itu sendiri. Arus listrik adalah muatan listrik dari sumber listrik yang mengalir melalui penghantar. Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan arus listrik:
a. Arus listrik mengalir dari tempat yang bermuatan sedikit (kutub positif) ke tempat yang bermuatan banyak (kutub negatif).
b. Arus listrik dapat mengalir melalui suatu penghantar yang berasal dari bahan-bahan tertentu saja.
c. Zat atau bahan yang mudah menghatarkan listrik disebut konduktor atau penghantar misalnya perak, tembaga, besi, baja dan timah.
d. Benda yng tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut isolator, misalnya plastik, karet, kaca, dan kayu kering.
e. Besar kecilnya arus listrik dinyatakan dengan suatu ampere. Alat untuk mengukur besarnya arus listrik disebut ampere meter.
Sedangkan semua energi listrik pasti mempunyai sumber energi yang dapat menimbulkan arus listrik. Beberapa sumbr energi listrik yang berada di sekitar kita antara lain elemen volta, batu baterai, akumulator, dinamo sepeda, dan sel surya. Dan kebanyakan energi listrik yang digunakan di rumah, di kantor, dan pabrik-pabrik bukan berasal dari sumber energi listrik seperti di atas namun berasal dari pembangkit listrik. Sumber pembangkit listrik ada berbagai macam misalnya PLTA, PLTU, PLTG, PLTN. Pada dasarnya sistem kerja dari berbagai pembangkit itu hampir sama, yaitu sumber tenaga digunakan untuk menggerakkan generator hingga dapat menghasilkan tenaga listrik.
Energi listrik sangat bermanfaat setelah diubah menjadi bentuk energi lain. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas (kalor), gerak (mekanik), cahaya, dan suara.
a. Listrik menjadi panas misalnya seterika listrik dan solder listrik.
b. Energi listrik menjadi energi gerak misalnya kipas angin dan bor listrik.
c. Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya misalnya bola lampu dan lampu senter.
Selain hal-hal diatas, masih banyak lagi kegunaan listrik dalam kehidupan kita seperti listrik digunakan untuk menghidupkan industri-industri yang berkembang sangat pesat pada zaman sekarang.

C. Listrik Dalam Al-Qur’an
Banyak didapati ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menunjukan tentang kilat dan lapisan-lapisan awan yang memiliki tenaga listrik, seperti disebutkan dalam ayat : Al-Baqarah : 19-20, Ar-ra’ad : 12-13, An-Nur:43, dan Ar-rum :24.
Al-Baqarah : 19-20
                             •                    
19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[28]. dan Allah meliputi orang-orang yang kafir[29].
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Ar-Rum : 24
                      
Artinya :
dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.

Tafsir:
Dalam ayat ini menerangkan tanda-tanda kekuasaan Allah yang lain yaitu kilat. Ini adalah suatu fenomena alam yang dapat disaksikan oleh panca indra dan dapat pula diterangkan oleh ilmiah. Kilat timbul dari bunga api listrik yang terjadi dikala bersatunya listrik positif yang berada di kelompok awan yang mengandung banyak air dan listrik negatif yang berada di bumi, sewaktu keduanya sedang berdekatan, misalnya suatu awan tersebut sedang berada di puncak gunung. Dari persatuan kedua macam listrik itu timbul pengosongan udara yang mengakibatkan kilat, lalu diikuti oleh petir dan turunnya hujan . Jadi kilat itu merupakan suatu fenomena alam yang timbul dari aturan yang diciptakan Allah.

D. Keterpaduan Listrik dalam Fisika dan Al-Qur’an
Apabila diperhatikan dengan cermat ayat-ayat Al-quran banyak sekali menyinggung masalah ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada energi listrik, sehingga Al-Quran sering kali disebut sebagai sumber segala ilmu pengetahuan. Hubungan antara Al-quran dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah erat hal ini disebabkan karena al-Quran selalu mendorong akal manusia untuk berfikir lebih lanjut tentang isi ayat-ayatnya yang menyangkut tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ternyata ayat-ayat Al-Quran tidak ada yang menghambat berkembangnya teknologi khususnya dengan keberadaan listrik dalam kehidupan sekarang. Sebaliknya Al-Quran selalu menantang manusia untuk menggunakan akalnya mendapatkan pelajaran dari ayat-ayatnya. Sebagai contoh bahwa ayat dalam Al-Quran menantang manusia untuk menggunakan akalnya dalam mengembangkan teknologi.

“Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”.
Ayat tersebut mengandung isyarat bahwa manusia harus mempunyai kekuatan untuk mengalahkan gaya tarik bumi, manakala manusia ingin manembus penjuru langit. Al-Quran juga menerangkan tentang listrik di dalam ayat-ayatnya seperti yang telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya. Demikianlah Al-Quran dapat memberikan berbagai macam makna tergantung dari sudut pandang ilmu pengetahuan dan teknologi apa yang digunakan.

IV. KESIMPULAN
1. Listrik telah ada sejak adanya manusia di muka bumi ini. Dan terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Dalam Fisika, Listrik merupakan salah satu jenis energi yang paling mudah diubah ke bentuk energi lainnya.
3. Al-Qur’an telah menerangkan tentang energi terutama enegi listrik seperti tercantum dalam surat Al-Baqarah : 19-20, Ar-ra’ad : 12-13, An-Nur:43, dan Ar-rum :24.
4. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tinggal bagaimana sebagai orang Islam menggali informasi yang ada tersebut bagi perkembangan dunia Islam pada khususnya dan untuk seluruh umat manusia pada umumya. Sehingga islam benar-benar menjadi agama yang rahmatan lil ‘alamiin.

V. PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami susun dengan segala keterbatasan dan kekurangan penulis. Harapan kami semoga makalah ini mampu menjadi referensi pengetahuan bagi penulis pada khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. Tentunya dalam penyususnan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang konstruktif selalu kami nantikan dari pembaca sebagai bahan perbaikan penulisan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agama RI, Kementerian. 2010. Al-Quran dan Tafsirnya jilid VII. Jakarta: Lentera Abadi,
Arya Wardhana, Wisnu. 2004. Al-Quran dan Energi Nuklir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Redixta, Tim. 2007. Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Alam Fisika. Semarang: CV Aneka Ilmu
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta: Erlangga,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar